24 Jul 2010

Wayne Rooney yang Dianggap Pemicu Terpuruknya Inggris

Diprediksi Kembali Bersinar setelah Gagal di Afrika Selatan

Wayne Rooney menjadi alasan Inggris sempat ditempatkan sebagai favorit di Piala Dunia 2010. Faktanya, di ajang itu, Rooney gagal bersinar. Inggris pun akhirnya gagal total.

---------------------------------------------------------------------------------

KEHILANGAN Cristiano Ronaldo pada awal musim karena hijrah ke Real Madrid tidak membuat Manchester United kehilangan ketajaman. Justru itu menjadi momen bagi Wayne Rooney untuk menunjukkan jati diri sebagai striker produktif.

Hasilnya, Rooney mampu mencetak 34 gol bagi Setan Merah (julukan United) di semua ajang. Itu torehan gol terbanyak Rooney dalam satu musim sepanjang karirnya. Tak heran, jelang Piala Dunia 2010, Rooney diprediksi bersinar.

Apalagi, Inggris tampil luar biasa pada kualifikasi Piala Dunia 2010. Tim besutan Fabio Capello tersebut hanya mencatat sekali kalah ketika melawan Ukraina pada 10 Oktober tahun lalu. Tapi, saat itu mereka sudah memastikan diri lolos ke Piala Dunia 2010.

Selain kekalahan itu, Three Lions -julukan Inggris- selalu merengkuh kemenangan. Hasil tersebut melipatgandakan kepercayaan diri Inggris. Sayang, jelang Piala Dunia 2010, masalah demi masalah menerpa Inggris, mulai skandal John Terry hingga cedera Rio Ferdinand.

Meski begitu, publik Inggris meyakini Inggris bisa bangkit dan mengatasi problem itu. Mereka masih percaya faktor Rooney akan memberi dampak besar. Ternyata, Rooney gagal mencetak gol dan Inggris tampil buruk.

"Penyebab kegagalan Inggris adalah para pemain bintang tidak bisa bermain sesuai harapan. Saya berpikir soal Wayne Rooney. Dia pemain yang luar biasa, tapi tak berada dalam kondisi terbaik," ulas Gerard Houllier, mantan pelatih Liverpool, kepada BBC.

"Mungkin dia lelah atau tidak fit, saya tidak tahu. Bila Rooney yang saya anggap sebagai pemain hebat dan finisher sejati bisa menceploskan beberapa gol, mungkin segalanya akan berbeda," lanjut tactician asal Prancis tersebut.

Dia menjelaskan, faktor striker sangat berpengaruh bagi sebuah tim. Lihat saja peforma Thomas Muller-Miroslav Klose bersama Jerman, David Villa di Spanyol, dan Uruguay bisa melaju sejauh itu lantaran faktor Diego Forlan.

Rooney adalah penyerang yang haus gol. Tapi, selama Piala Dunia 2010, dia tidak banyak mendapat suplai bola seperti saat membela klubnya. Para gelandang Inggris tidak melayaninya seperti yang dilakukan di United.

Selain itu, Capello terlalu ngotot untuk memainkan Emile Heskey sebagai pendampingnya di lini depan. Padahal, saat berpasangan dengan Jermain Defoe, daya serang Inggris lebih dahsyat. Defoe juga mencetak satu gol buat Inggris.

Bek Spanyol Gerard Pique yang pernah bermain satu tim dengan Rooney saat masih di United menyadari betul betapa kesalnya Rooney bila kalah. "Saya tidak pernah melihat pemain yang lebih kesal daripada dia saat kalah," ujar Pique, seperti dikutip Daily Star.

"Bila Anda berada satu ruang ganti dengan Rooney setelah kalah, Anda sebaiknya jangan sekali-kali berbicara dengan dia. Dia terlihat seperti akan meledak. Dia pemain yang selalu ingin menang," ungkap defender Barcelona itu.

Karena itu, dia meyakini, setelah Piala Dunia 2010, Rooney akan menyalurkan kegagalannya di Afrika Selatan untuk merebut kemenangan bersama United. Motivasinya akan semakin berlipat. "Lihat saja performa dia musim depan," ujar Pique.

Sumber : http://www.jawapos.com/sportivo/index.php?act=detail&nid=145873

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bagaimanakah tanggapan Anda tentang hal ini.
Silahkan menuliskan komentar Anda pada opsi Nama/URL, lalu tulis nama anda dan URL blog/website anda pada kotak yang tersedia.

Jika anda tidak punya blog/website, kolom URL boleh dikosongi.