15 Jul 2010

Tempio di Maradona, Tempat Pemujaan Maradona di Napoli

Jadi Arena Ritual Wajib Tifosi sebelum ke Stadion

Ada tiga hal yang terkenal di Napoli. Yakni, Teluk Napoli, Gunung Vesuvius, dan Maradona. Bagaimana warga Napoli menghargai legenda hidup sepak bola asal Argentina itu?

DIEGO Armando Maradona punya kaitan sejarah dengan Napoli. Tidak hanya sebagai kota, tapi juga salah satu klub sepak bola di Italia. Dia memang berdarah Argentina. Tapi, Maradona dijuluki Putra Napoli alias The Son of Napoli.

Klub yang bernama resmi Societa Sportiva Calcio Napoli itu berada di puncak kejayaan saat Maradona bergabung pada 1986-1991. Mereka memenangi Liga Italia Seri A musim 1986-1987 dan 1989-1990. Tak hanya itu, Maradona membantu Napoli menjadi runner-up Serie A 1987-1988 dan 1988-1989. Napoli juga menjuarai Coppa Italia 1987, Piala UEFA 1989, dan Piala Super Italia 1990.

Prestasi beruntun itu menjadikan Maradona mempunyai tempat tersendiri bagi Napolitan, warga Napoli. Maradona pun mendapat julukan Marad'io (Dewa Mara). Saat itu Napoli bagaikan punya dua santa pelindung, yakni San Gennaro (santa pelindung Kota Napoli) dan San Armando (Maradona).

Bahkan, pemilik bar Moreno mendedikasikan tempat usahanya untuk "tempat pemujaan" bagi Maradona. Dia menjuduli tempatnya dengan sebutan Tempio di Maradona alias Kuil Maradona. Kuil itu terletak di Jalan San Baggio Dei Libbrai, Napoli. Juga, tercantum dalam salah satu poin menarik di peta wisata Napoli. Saking terkenalnya, mulai petugas di pusat informasi turis hingga pemilik toko di pusat kota hafal letak altar Maradona tersebut.

Foto Maradona dengan kostum Napoli terpampang di tengah altar tersebut. Beberapa pose Maradona lainnya ikut menghiasai altar itu. Yang paling menyedot perhatian pengunjung adalah rambut asli sang primadona yang ikut dipajang di sana. Tiga atau empat helai rambut itu diletakkan dalam pigura kaca.

"Ini rambut asli Maradona," terang Gianni Terramonti, tifosi Napoli yang bekerja di bar tersebut. Dia menyebut rambut itu sebagai capello di miracoloso atau rambut keberuntungan. Pada hari-hari tertentu, mereka meletakkan karangan bunga di bawah altar tersebut.

Bagi warga Napoli, adanya Tempio di Maradona adalah hal yang wajar. Bahkan, hingga ke generasi sekarang, para tifosi Napoli menyempatkan diri berdoa di depan altar Maradona untuk kemenangan timnya sebelum berangkat ke stadion. "Sudah seperti menjadi ritual wajib," kata Terramonti.

Memang, sepak bola tak ubahnya agama bagi Napolitan. Salah seorang tifosi Napoli lainnya, Francesco di Matteo, mengatakan lebih memilih datang ke stadion San Paolo saat Napoli bertanding daripada mendampingi istrinya melahirkan putri kedua mereka. "Saya tidak rela tertinggal satu permainan pun," kata pria yang saat ini sudah memasuki usia kepala enam itu.

Meski dipuja bak dewa, bagi warga Napoli, Maradona tetap bukan insan yang sempurna. Di akhir karirnya bersama Napoli, pesepak bola kelahiran 30 Oktober 1960 itu tersandung beberapa kasus. Mulai kecanduan kokain, memiliki anak tidak sah, hingga dugaan keterlibatan dalam jaringan mafia. Maradona pernah didenda USD 70 ribu sekitar Rp 630 juta karena membolos latihan dan pertandingan. "Bagaimanapun, sebagai seorang pesepak bola, dia sangat mengagumkan," ujar Di Matteo.

Maradona tak hanya menjadi legenda sepak bola bagi Napolitan. Mereka melihat kesamaan nasib dalam diri Maradona. Napoli memang berbeda dengan Italia pada umumnya. Napoli dalam berbagai hal diperlakukan dan memperlakukan berbeda dengan Italia bagian utara. Kesan ruwet, kumuh, tak teratur, dan pemberontak adalah ciri khas Napoli. Sangat berbeda dengan Milan yang dikenal sebagai pusat mode dunia.

Nah, Maradona mewakili ciri-ciri Napoli itu. Maradona yang datang dari keluarga tak mampu mirip dengan Napoli yang berjuang melawan label kumuh di Italia. Maradona berubah menjadi ikon yang mencerminkan kondisi Napoli. Un figlio di Napoli, anaknya Napoli.
---------------------------
Maria W. Paramita, NAPOLI
---------------------------

sumber : http://www.jawapos.com/sportivo/index.php?act=detail&nid=142807

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bagaimanakah tanggapan Anda tentang hal ini.
Silahkan menuliskan komentar Anda pada opsi Nama/URL, lalu tulis nama anda dan URL blog/website anda pada kotak yang tersedia.

Jika anda tidak punya blog/website, kolom URL boleh dikosongi.