23 Jul 2010

Ketika Krisis Melilit Klub-Klub Spanyol

Tunggak Gaji, Deportivo La Coruna Terancam Degradasi Otomatis

Publik bola Spanyol baru saja menikmati euforia atas sukses tim nasional mereka merebut trofi Piala Dunia. Sayang, suasana perayaan masa emas itu kontradiktif dengan kondisi keuangan sejumlah klub di Negeri Matador.

----------------------------------------------------------------

BELANJA dan melego pemain. Itulah agenda rutin klub-klub setiap menyongsong pergantian musim. Namun, tidak seperti klub Spanyol lainnya, Deportivo La Coruna, Real Zaragoza, serta klub dari Liga Adelante (Divisi II) Recreativo Huelva di bursa transfer musim panas ini lebih sering disibukkan dengan agenda penjualan pemain.

Problem keuangan membuat klub-klub tersebut terancam tak bisa mengikuti kompetisi dan harus degradasi secara otomatis. Deportivo La Coruna, misalnya. Klub yang menjuarai Liga Primera musim 1999-2000 itu terancam bangkrut gara-gara laporan dari pemain tengah mereka Sergio Gonzalez serta mantan striker Sebastian Taborda.

Keduanya melapor kepada Asosiasi Pesepak Bola Spanyol (AFE) terkait dengan tunggakan pembayaran gaji. Sergio yang bergabung bersama Deportivo sejak 2001 akhirnya kehabisan kesabaran. Dia melaporkan tunggakan gaji 4 juta euro (sekitar Rp 46 miliar). Sedangkan Taborda yang hengkang sejak 2009 masih menunggu gaji dua bulan yang tertunggak.

Avelino Gonzalez, ayah Sergio, menyatakan bahwa anaknya sudah tak punya pilihan lain kecuali melaporkan tunggakan Deportivo tersebut. "Kami tidak pernah membayangkan akan melaporkan Deportivo setelah sembilan tahun bersama. Tapi, kami hanya meminta uang Sergio sebagai hak atas pekerjaannya. Kami tak bisa membiarkan hak itu hilang begitu saja," katanya kepada AS.

Kini Deportivo harus segera mencari dana untuk menutup kewajiban kepada pemain dan mantan pemainnya. Apalagi, setelah kasus itu ditangani AFE. Bahkan, Komisi Sepak Bola Profesional (LFP) juga memperhatikan kasus tersebut. Jika gagal memenuhi kewajibannya, bukan tidak mungkin tim berjuluk Los Herculinos itu akan terdegradasi.

Mengenai persoalan tersebut, Deportivo menyatakan telah memikirkan jalan keluar. "Kondisi klub bisa dikendalikan dan segera ada kesepakatan," jelas jubir Deportivo.

Untuk mengatasi persoalan dengan Sergio, salah satu alternatif yang bisa ditempuh adalah mempercepat penjualan Luis Filipe kepada mantan klubnya, Atletico Madrid. Dengan melepas Felipe, setidaknya dua masalah Deportivo akan teratasi. Selain memenuhi tuntutan Sergio, penjualan Felipe akan menutup utang 2 juta euro (sekitar Rp 23 miliar) kepada Atletico.

Sebenarnya Deportivo juga berutang kepada Atletico seiring dengan pembelian gelandang Ze Castro pada 2008. Klub yang bermarkas di Riazor itu juga dilaporkan berutang kepada Mallorca sekitar 480 ribu euro (Rp 5,6 miliar) dari transfer striker Albert Luque pada 2002.

Tapi, mereka mengakui bahwa persoalan dengan Sergio lah yang paling berat. "Kasus Sergio menjadi masalah yang tidak menyenangkan. Tapi, dengan Taborda tidak ada masalah. Dia akan dibayar Sabtu atau Minggu mendatang," lanjut jubir Deportivo itu.

Sumber : http://www.jawapos.com/sportivo/index.php?act=detail&nid=145867

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bagaimanakah tanggapan Anda tentang hal ini.
Silahkan menuliskan komentar Anda pada opsi Nama/URL, lalu tulis nama anda dan URL blog/website anda pada kotak yang tersedia.

Jika anda tidak punya blog/website, kolom URL boleh dikosongi.