MALANG - Lewat perjuangan keras. Satria Muda (SM) Britama Jakarta akhirnya menjadi kampiun! Preseason Tournament National Basketball League (NBL) Indonesia. Dalam final di GOR Bimasakti, Malang, kemarin (15/7), SM mengalahkan Cahaya Lestari Surabaya (CLS)Knights51-36.
Sukses itu membuat SM tercatat sebagai kampiun even pertama era NBL. Sebaliknya, meski kalah CLS tidak perlu larut dalam kesedihan. Sebab, pencapaian mereka di even bersejarah itu sudah luar biasa. Itu adalah final pertama bagi mereka di kancah kompetisi profesional tanah air.
SM yang tercatat sebagai tim tersukses di tanah air tidak mudah meraih kemenangan itu. CLS membuktikan sebagai tim muda potensial yang siap bersaing di regular season NBL mulai Oktober mendatang. Anak-anak CLS mampu bermain bagus meski menghadapi tim yang dalam empat musim terakhir selalu menjadi yang terbaik di uga basket profesional Indonesia.
Bahkan, di awal pertandingan CLS tjdak minder menghadapi nama besar M. Di kuarter pertama, CLS yang dimotori Dimaz Muharri berhasil mengacak-acak pertahanan SM. Alhasil di kuarter itu, CLS unggul 14-10.
Pada kuarter kedua, CLS terus tampil dominan. Lagi-lagi Dimaz tampil bagus. I lan\ a dalam dua kuarter dia berhasil mencetak 12 poin. Dia membawa CLS unggul 24-21. Saat itu sepertinya CLS akan mengulang sukses mereka mengalahkan SM di kualifikasi grup A pekan lala
Namun, kehebatan Dimaz temyata tidak mampu diimbangi rekan setimnya. CLS kerap melakukan kesalahan sendiri. Agustinus Indrajaya yang sebelumnya tampil bagus, kemarin kelihatan sekali mengalami penurunan. Begitu juga pemain lain seperti Dwi Haryoko dan Jeffery Bong.
Saat pemain CLS melakukan kesalahan, SM tampil menggila. Pada kuarter ketiga SM mampu menambah 20 poin. Sedangkan CLS hanya 7 poin saja. Faisal Julius Achmad tampil penuh percaya diri lewat penetrasi dan tembakan-tembakan jarak jauhnya. Dia memimpin perolehan angkadi timnya dengan 17 poin. "Saya akui saya bermain buruk di awal. Tetapi, kami tenang dan bisa mengontrol permainan. Defense kami juga baik," kata Faisal.
Namun bintang SM sesungguhnya adalah Ronny Gunawan. Dia mencatat double-double dengan 16 poin dan 11 rebound. "Enak saja mainnya tadi. Semakin dapat pressure, kami bisa bermain baik," kata Ronny.
Pelatih SM Fictor "Ito" Gideon Roring sangat gembira bisa merasakan juara. Meski di sisi lain dia sudah kenyang juara bersama SM. "ltfeels good. Kami memang sempat hilang fokus di awal dan nggak maksimal. Tetapi anak-anak akhirnya menunjukkan mental juara," tegasnya
Namun, Ito mengatakan persaingan musim depan bakal berlangsung dahsyat Sebab, banyak tim memiliki kekuatan merata. "Termasuk CLS. Tim ini tidak hanya bagus, tetapi sangat bagus,", kata Ito.
Pelatih CLS W. Amran menuturkan, kekalahan tersebut disebabkan karena para pemainnya terlampau bersemangat Hal ini membuat pemain CLS over confidence. Jadinya, di lapangan mereka selalu terburu-buru. "Ini masalah jam terbang saja. Kami akan evaluasi apa saja kekurangan yang terjadi dalam tim ini. Semoga di musim reguler kami tampil baik," kata Amran, (nur ang)
Ringkasan Artikel Ini
SM yang tercatat sebagai tim tersukses di tanah air tidak mudah meraih kemenangan itu. CLS membuktikan sebagai tim muda potensial yang siap bersaing di regular season NBL mulai Oktober mendatang. Anak-anak CLS mampu bermain bagus meski menghadapi tim yang dalam empat musim terakhir selalu menjadi yang terbaik di uga basket profesional Indonesia. Bahkan, di awal pertandingan CLS tjdak minder menghadapi nama besar SM. Di kuarter pertama, CLS yang dimotori Dimaz Muharri berhasil mengacak-acak pertahanan SM. Saat itu sepertinya CLS akan mengulang sukses mereka mengalahkan SM di kualifikasi grup A pekan lala Namun, kehebatan Dimaz temyata tidak mampu diimbangi rekan setimnya.
sumber : http://bataviase.co.id/node/298476
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bagaimanakah tanggapan Anda tentang hal ini.
Silahkan menuliskan komentar Anda pada opsi Nama/URL, lalu tulis nama anda dan URL blog/website anda pada kotak yang tersedia.
Jika anda tidak punya blog/website, kolom URL boleh dikosongi.