21 Jul 2010

Dampak Piala Dunia 2010 bagi Para Pemain Korea Utara

Dilirik Tim Eropa, Isu Hukuman Pekerja Tambang Pupus

Korea Utara (Korut) boleh dikenal sebagai negara dengan penduduk terisolasi oleh rezim yang sedang berkuasa. Tapi, bagi para pesepak bola, kebebasan bukan hal yang sulit didapat seperti rakyat biasa. Seiring dengan tampilnya mereka di Piala Dunia 2010, sejumlah pemain mulai dilirik tim-tim Eropa.

--------------------------------------------------

SEORANG agen pemain Karl Messerli kepada Badan Pers Jerman mengakatan bahwa ada seorang pemain istimewa yang segera merapat ke Wil, salah satu klub Divisi II Swiss. Dia adalah Cha Jong Hyok, pemain yang tergolong istimewa dan langka. Alasannya, dia adalah salah seorang di antara sedikit pemain timnas Korea Utara yang bisa bermain di luar negeri.

''Kami akan mengirimkan dia ke klub yang lebih besar setelah enam bulan. Saat ini kami dalam pembicaraan,'' kata Messerli. Karl berharap, kiprah Cha akan menjadi awal yang baik untuk keterbukaan sepak bola Korut atas pemainnya yang berlaga di luar negeri.

Sebelumnya, Karl mengatakan bahwa Wil pernah memiliki seorang pemain Korut, Kim Kuk Jin, beberapa tahun lalu. Tidak hanya itu, Karl mengatakan bahwa ada dua pemain muda Korut yang juga berlatih di Swiss. Sayang, dia tak menyebutkan detail dua pemain tersebut.

Di sisi lain, fakta tersebut sekaligus menepis anggapan miring soal kebijakan pemerintah Korut kepada pemain timnas sepak bolanya setelah menuai hasil buruk di Piala Dunia 2010. Sebelumnya, muncul anggapan bahwa para pemain akan dikirim ke tambang batu bara sebagai hukuman kegagalan mereka di Piala Dunia.

Padahal, menurut Karl, setelah pulang dari Afsel pada Minggu, para pemain bisa bersantai beberapa pekan. ''Mereka berbelanja di Beijing selama seminggu atau berlibur bersama keluarga mereka,'' tuturnya.

Setelah perhelatan Piala Dunia 2010 ini, hanya Cha yang baru ''membebaskan'' diri dari Korut. Itu menjadi debut pertamanya bermain di tim luar negeri setelah bermain di klub Korut, Amrokgang.

Sebenarnya ada tiga pemain Korut yang pernah merasakan atmosfer luar negeri. Mereka adalah Jong Tae-se, Ahn Young-hak, dan Hong Yong-jo. Khusus Jong Tae-se dan Ahn Young-hak memiliki latar belakang mirip. Keduanya dilahirkan di Jepang, kemudian mengawali karir sepak bola di Negeri Sakura -julukan Jepang. Hanya, kedua pemain tersebut memilih Korut sebagai kebangsaan mereka.

Kini Tae-se mendapatkan berkah dari permainannya di Piala Dunia 2010. Dia direkrut klub Jerman VfL Bochum. Sedangkan Young-hak, yang sebelumnya memperkuat Suwon Bluewings Korsel, berpindah ke Omiya Ardija, Jepang.

Sementara itu, Hong Yong-jo terlahir di Pyongyang, Korut. Namun, dia keluar negeri untuk bermain sepak bola sejak 2007. Dia memperkuat tim Serbia Bezanija. Setelah bergabung bersama Bezanija semusim, kapten timnas Korut itu berlabuh bersama klub Rusia Rostov pada 2008 dan saat ini memasuki tahun kedua.

Menurut Karl, federasi sepak bola Korut mengambil sikap cukup kooperatif atas karir para pemainnya. Mereka mendukung perpindahan pemain ke luar negeri. ''Padahal, sebelumnya ke luar negeri ibarat dongeng yang tak pernah terwujud bagi warga Korut,'' jelasnya.

sumber : http://www.jawapos.com/sportivo/index.php?act=detail&nid=144733

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bagaimanakah tanggapan Anda tentang hal ini.
Silahkan menuliskan komentar Anda pada opsi Nama/URL, lalu tulis nama anda dan URL blog/website anda pada kotak yang tersedia.

Jika anda tidak punya blog/website, kolom URL boleh dikosongi.