Surabaya tak pernah berhenti melahirkan pesepak bola andal. Tapi, tak semua pemain bisa membela Persebaya Surabaya. Salah seorangnya adalah Tony Sucipto.
SIDIK MAULANA TUALEKA, Palembang
-------------------------------------------------------------------
TAK terlihat raut kelelahan pada wajah Tony Sucipto. Padahal, dia baru saja membela timnya, Sriwijaya FC, melawan Persebaya Surabaya dalam first leg babak delapan besar Piala Indonesia 2010 di Gelora Sriwijaya, Jakabaring, Palembang, pada Jumat (16/7). Tony dipercaya pelatih Rahmad Darmawan bermain penuh selama 2 x 45 menit. Hasilnya, dia menjadi nyawa lini tengah Laskar Wong Kito -julukan Sriwijaya- sehingga menumbangkan Persebaya lewat skor 0-2.
"Semangat itu perlu, tidak bergantung ruang dan waktu. Saya berusaha bisa tampak bersemangat," ungkap Tony saat ditemui di salah hotel di Palembang.
Dia berada di hotel tersebut untuk bersilaturahmi dengan pemain Green Force -julukan Persebaya. Bagi dia, bersua dengan penggawa tim asal Kota Pahlawan, julukan Surabaya, itu bisa mengobati kerinduan akan kampung halaman. Apalagi, dia masih ingin membela Persebaya di kemudian hari.
Tony adalah anak pasangan Sucipto dan Karamuah. Dia lahir di Surabaya pada 12 Desember 1986.
"Tapi, semuanya tidak mudah. Bukan masalah bergabung saja, kecocokan dengan pengurus di sana jauh lebih penting," ungkap dia.
Meskipun begitu, dia berharap bisa tampil penuh saat melawan Persebaya besok (20/7). Alasannya, mantan pemain timnas U-23 itu ingin sekali merasakan bermain di tengah suporter Persebaya.
Maklum, meski berstatus arek Suroboyo, Tony belum pernah disaksikan langsung oleh suporter dari kota kelahiran kala bermain.
Dia berharap Rahmad memberinya kepercayaan untuk tampil sejak menit awal pada second leg babak delapan besar Piala Indonesia tersebut.
"Saya ingin sekali bisa bermain di hadapan suporter Persebaya. Meski orang Surabaya, saya belum pernah bisa bermain di hadapan suporter di Gelora 10 Nopember," ungkap Tony yang pernah bergabung dengan Indonesia Muda, klub internal Pengcab PSSI Surabaya, tersebut.
Sebenarnya, dalam Indonesia Super League (ISL) 2009-2010 Tony dipercaya tampil melawan Persebaya di stadion yang berlokasi di kawasan Tambaksari tersebut. Sayang, laga itu tak bisa disaksikan oleh suporter Persebaya karena ada hukuman dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI.
"Sebelumnya, Sriwijaya tidak pernah bertemu dengan Persebaya lantaran pembagian wilayah. Itu adalah kesempatan saya untuk bisa merasakan atmosfer suporter Persebaya," ungkap anak kedua di antara tiga bersaudara tersebut.
Menghadapi Persebaya, mantan pemain timnas U-17 itu bertekad bermain all-out. Tony ingin menunjukkan penampilan terbaiknya sebagai warga Surabaya.
"Artinya bukan saya pamer skill. Tapi, ada kesan tersendiri jika bisa bermain di tanah kelahiran. Bisa menunjukkan permainan maksimal yang menjadi target saya," beber pemain yang juga dinominasikan sebagai salah seorang anggota timnas proyeksi SEA Games 2011 itu. (*/c11/diq)
Biodata
Nama: Tony Sucipto
Lahir: Surabaya, 12 Desember 1986
Posisi: Gelandang
Klub : Sriwijaya FC
Ayah: Sucipto
Ibu: Karamuah
Karir
2001 Timnas U-16
2002 Timnas U-17
2003 Timnas U-20
Sumber : http://www.jawapos.co.id/halaman/index.php?act=detail&nid=145827
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bagaimanakah tanggapan Anda tentang hal ini.
Silahkan menuliskan komentar Anda pada opsi Nama/URL, lalu tulis nama anda dan URL blog/website anda pada kotak yang tersedia.
Jika anda tidak punya blog/website, kolom URL boleh dikosongi.