Rexy Mainaky adalah sosok penting di Malaysia. Tangan dinginnya melahirkan banyak prestasi hebat di sektor ganda pria Malaysia. Bagaimana kondisinya kini?
REXY Mainaky dikenal sebagai sosok yang meledak-ledak ketika masih aktif sebagai pemain. Penampilannya ketika memegang raket pun agresif. Tapi, saat beralih profesi sebagai pelatih, dia cenderung cool dan tak banyak bereaksi.
Bahkan, ketika anak didiknya, pasangan ganda pria Malaysia Zakry Abdul Latif/Fairuzizuan Mohd Tazar, emosi dan mengeluarkan umpatan kepada penonton, dialah yang menjadi sosok penenang. Rexy memang memegang tanggung jawab besar sebagai pelatih ganda pria.
Di pengujung kontraknya dengan Federasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) yang berakhir tahun depan, dia tetap dituntut untuk melahirkan prestasi bagi dunia bulu tangkis Malaysia. ''Sasaran utama kami adalah Asian Games, Commonwealth Games, dan Olimpiade 2012,'' papar pelatih kelahiran Ternate, 9 Maret 1968, tersebut.
Namun, Rexy belum tentu berada di pinggir lapangan bersama tim Malaysia ketika Olimpiade berlangsung. Sebab, dia menyatakan sampai saat ini belum memikirkan kelanjutan karirnya sebagai pelatih. Sekalipun BAM yang telah mengontraknya sejak 2005 kembali memintanya, dia menyatakan belum bisa menjawab.
''Nanti, kalau sudah waktunya, saya baru membuat keputusan soal kelanjutan karir,'' ujar Rexy dengan bahasa Indonesia yang sudah berlogat Melayu Malaysia. Dia pun tak menutup kemungkinan pulang dan melatih Indonesia.
Juara ganda pria di Olimpiade 1996 Atlanta itu menuturkan, fokusnya saat ini adalah mematangkan para pebulu tangkis muda Malaysia agar mampu bersaing di papan atas ganda pria dunia. Kerja keras Rexy itu terlihat dengan banyaknya pebulu tangkis Malaysia yang mendominasi daftar peringkat dunia mulai kisaran 30-50.
Di antaranya, Hoon Thien How/Ong Soon Hock di urutan ke-38, Mak Hee Chun/Tan Wee Kiong di peringkat ke-41, dan Chan Chong Ming/Chew Choon Eng di peringkat ke-43.
Sampai saat ini, prestasi tertinggi saudara pelatih nasional Marleve Mainaky dan Richard Mainaky tersebut adalah membawa Koo Kien Keat/Tan Boon Heang menjuarai All-England Super Series tiga tahun lalu. Ketika itu, di final mereka berhasil mengalahkan unggulan utama Fu Haifeng/Cai Yun (Tiongkok) dua game langsung, 21-15, 21-18.
Tapi, saat ini reputasi Rexy diuji. Itu disebabkan Malaysia gagal membawa gelar pada tiga turnamen terakhir. Di Djarum Indonesia Open Super Series 2010 yang sedang berlangsung, tak ada satu pun ganda pria Malaysia yang bertahan.
Bahkan, pada perempat final turnamen yang diadakan di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, kemarin (25/6), Koo Kien Keat/Tan Boon Heong yang menjadi unggulan utama menelan kekalahan.
Pasangan urutan pertama BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) itu harus mengakui keunggulan duet Jepang Hirokatsu Hashimoto/Noriyasu Hirata, 21-13, 19-21, 18-21. Hasil tanpa gelar juga didapatkan ganda pria Malaysia di Singapura Terbuka Super Series 2010 pada 15-20 Juni lalu.
Kegagalan paling menyakitkan bagi publik Malaysia terjadi pada putaran final Piala Thomas-Uber 2010 pada 9-16 Mei lalu. Bagaimana tidak, tampil sebagai tuan rumah, tim Malaysia justru tak mampu bertahan sampai babak pemuncak.
Tim Thomas mereka tunduk 0-3 pada sang juara Tiongkok, sedangkan tim Uber diempaskan Indonesia 0-3 di perempat final. ''Memang, orang boleh bilang, seharusnya kami bisa melangkah lebih jauh. Tapi kenyataannya, lawan-lawan kami lebih tangguh,'' tuturnya.
Bagi Rexy, kegagalan di tiga even level tinggi itu bukan bencana bagi Malaysia. Seperti dia bilang sebelumnya, target utamanya adalah Commonwealth Games di India (Oktober), Asian Games di Guangzhou (November), dan Olimpiade 2012 London.
Dia juga menampik rentetan kegagalan tersebut terjadi karena kondisi internal yang tidak kondusif di pemusatan bulu tangkis Malaysia. ''Tidak ada apa-apa kok. Saya juga tetap nyaman melatih di sini,'' sebut mantan pelatih Inggris itu.
--------------------------------------------------
M. DINARSA KURNIAWAN, Jakarta
--------------------------------------------------
sumber : http://www.jawapos.com/sportivo/index.php?act=detail&nid=141908
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bagaimanakah tanggapan Anda tentang hal ini.
Silahkan menuliskan komentar Anda pada opsi Nama/URL, lalu tulis nama anda dan URL blog/website anda pada kotak yang tersedia.
Jika anda tidak punya blog/website, kolom URL boleh dikosongi.