Lain Cerita jika Ditelepon Langsung oleh Capello
Paul Scholes memang tak masuk timnas Inggris di Piala Dunia 2010. Tapi, ketika Three Lions gagal bersinar di Afrika Selatan (Afsel), dia pun sangat kecewa.
BANYAK faktor di balik penampilan buruk Inggris di Piala Dunia 2010. Salah satunya adalah materi pemain yang terbilang tua. Ya, pelatih Fabio Capello memang membawa pasukan yang berusia rata-rata lebih dari 29 tahun. Namun, ada juga anggapan, seandainya Capello membawa lebih banyak pemain veteran, Three Lions -julukan Inggris- justru akan menuai hasil yang lebih baik.
Anggapan kedua itulah yang membuat Paul Scholes menyesal habis-habisan. Gelandang Manchester United berusia 35 tahun tersebut sejatinya mendapatkan kesempatan untuk ikut berlaga di Piala Dunia. Namun, Scholes menolak hanya karena masalah sepele. Yang menelepon dia bukanlah Capello sendiri, melainkan asisten pelatih Franco Baldini.
"Situasinya sangat sulit waktu itu. Dia (Baldini) menelepon saya sehari sebelum pengumuman skuad. Saya bilang, butuh waktu lebih untuk memikirkannya. Itu sinyal untuk bilang tidak sebenarnya," ungkap Scholes sebagaimana dilansir Telegraph. "Mereka tidak pernah bilang apa-apa sebelumnya. Baru tepat sebelum pengumuman. Itu bukan hal yang benar," imbuhnya.
"Setelah berlalu sepekan dan kini beberapa pekan berselang, saya pikir, harusnya saya menyanggupi undangan itu. Mungkin situasinya bakal berbeda jika Capello sendiri yang menelepon saya. Itu akan membuat saya tersanjung," papar dia.
Berdasar analisis sejumlah media di Inggris, seandainya masuk skuad Inggris di Afsel, Scholes bakal bisa membuat perbedaan. Setidaknya, ada tiga hal yang membuatnya masih pantas masuk tim.
Yang pertama, tentu saja soal pengalaman. Scholes sudah bermain di dua edisi Piala Dunia. Secara mental dia sangat matang. Scholes juga diharapkan bisa jadi panutan pemain muda macam Wayne Rooney dan James Milner.
Kedua, kualitasnya masih terjaga. Produk asli United itu terkenal jago passing. Jika Inggris bermain dengan umpan-umpan pendek, mereka mestinya bisa membendung Jerman di perempat final.
Ketiga, Scholes lebih klik dengan Rooney yang dipasang sebagai striker tunggal. Mereka bermain bersama sepanjang tahun. Relasi mereka di lapangan sangat bagus dan sudah saling mengerti. Jika Scholes ikut, aliran umpan ke Rooney bakal lebih lancar.
"Saya tidak bilang bahwa saya sudah pasti membawa perubahan buat Inggris. Tapi, mungkin juga kan?" kata Scholes. "Saya hanya bilang, saya membuat keputusan yang keliru. Tapi, siapa tahu keberadaan saya membuat kondisi tim makin runyam. Saya tidak bisa menjanjikan apa-apa," paparnya.
"Memang, jika bicara soal Wayne (Rooney), sayalah yang paling mengerti dia. Saya bermain dengannya sedikitnya sekali sepekan. Saya tahu apa yang dia butuhkan," lanjut Scholes.
"Tapi, saya juga tidak bilang bahwa pemain lain tidak mengerti apa maunya. Toh, selama uji coba mereka bisa bekerja sama dengan baik. Selama turnamen sepertinya memang ada koneksi yang hilang antara Wayne dan lini tengah. Saya tidak tahu alasannya," papar pemain yang dijuluki Scholessy tersebut.
Sebenarnya ini bukan kali pertama Scholes menolak masuk timnas. Ketika Three Lions masih ditangani Steve McClaren, dia juga melakukannya. Saat itu dia tidak terlalu menyesal karena Inggris tidak lolos ke putaran final Euro 2008. Kini penyesalannya bertambah lantaran kans masuk timnas di Euro 2012 maupun Piala Dunia 2014 makin tipis oleh faktor usia.
"Saya tidak menengok ke belakang. Saya hanya bilang bahwa saya mendapatkan kesempatan membela negara di Piala Dunia dan saya menolaknya. Itu bukan memori yang bagus," kata Scholes.
sumber : http://jawapos.com/sportivo/index.php?act=detail&nid=147520
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bagaimanakah tanggapan Anda tentang hal ini.
Silahkan menuliskan komentar Anda pada opsi Nama/URL, lalu tulis nama anda dan URL blog/website anda pada kotak yang tersedia.
Jika anda tidak punya blog/website, kolom URL boleh dikosongi.