4 Agu 2010

Atlet-Atlet Wanita yang Pernah Bermasalah dengan Payudara

Jana-Simona Mengecilkan, Sarah Menambah Ukuran

Penampilan menjadi faktor penting bagi kebanyakan wanita. Ukuran payudara menjadi salah satu penilaian. Tidak hanya di kalangan artis, para atlet perempuan pun sangat perhatian terhadap dada mereka.

BANYAK pendukung Simona Halep yang kecewa ketika petenis muda asal Rumania itu tampil di turnamen grand slam tanah liat Prancis Terbuka tahun ini. Para pendukung yang kebanyakan pria itu tidak bisa lagi menyaksikan ''kelebihan'' Simona. Ya, Simona baru saja menjalani operasi pengecilan payudara. Sebelumnya, ukuran dadanya 34DD. Saat tampil di turnamen tersebut, lingkar dadanya tinggal 34C.

Simona beralasan, operasi itu dilakukan untuk mendukung prestasinya di lapangan tenis. Dia merasa terganggu saat harus mengayunkan raket. Dia juga sering merasa sakit di bagian tulang belakang. ''Kemampuan bereaksi saya kurang cepat," ujar Simona. Setelah operasi, Simona sukses mencapai final turnamen di Maroko. Sayang, di Prancis Terbuka, dia gagal menuai hasil maksimal, begitu pula di Wimbledon.

Simona juga punya alasan lain. ''Saya memang tak suka dengan ukurannya. Kalau bukan atlet, saya tetap operasi," jelasnya. Rupanya Simona bukan atlet pertama yang melakoni operasi payudara. Ada beberapa atlet yang melakukannya terlebih dahulu. Dia adalah ratu lari gawang dari Australia Jana Rawlinson.

Keputusan berani itu diambil Jana untuk membuktikan totalitasnya sebagai atlet profesional. Dia bertekad untuk mengejar medali emas Olimpiade 2012 London. Dengan kondisi sebelumnya, atlet berusia 27 tahun tersebut khawatir performanya terus menurun akibat payudaranya yang terlalu besar. Dia pun rela merogoh kocek sampai USD 13 ribu. ''Sekarang saya menjadi lebih langsing," ujarnya.


Meski sudah mengurangi ukuran payudaranya, Jana merasa sayang. Dia tak menutupi ingin memperoleh ukuran aslinya setelah sukses menyumbangkan emas bagi Australia. ''Memang tak ada medali untuk kecantikan, tapi ukuran asli lebih oke," tuturnya.

Kalau Simona dan Jana mengurangi ukuran payudara, petinju amatir Sarah Blewden dan pegolf Natalie Gulbis melakukan sebaliknya. Keduanya menambah ukuran payudara untuk menambah kemolekan tubuh. Sayang, konsekuensi besar harus dituai Sarah setelah operasi. Dia tak diperkenankan untuk turun ke ring pada even resmi. Otoritas tinju Inggris mengkhawatirkan payudara Sarah rusak jika dia bertarung.

Petinju yang berharap bisa berlaga di Olimpiade 2012 tersebut menjalani operasi payudara pada 2003 untuk mengubah ukuran dari 32B menjadi 32C. Sarah memang memulai karir tinju dari profesi model. Tinju menjadi olahraga pilihannya untuk menjaga kebugaran. Penampilannya cukup apik dan bakatnya terlihat.

Sarah diminta untuk menggunakan pelindung payudara, tapi dia menolak karena tak berpengaruh signifikan. ''Saya tak mengerti kenapa saya harus dilarang naik ring. Implan payudara lebih menyakitkan daripada tinju kok," tuturnya.

Sementara itu, Natalie memiliki pendapat sendiri dengan menambah ukuran payudara. Dia memang sudah menjadi langganan FHM. Namun, sampai saat ini Natalie tak buka mulut tentang operasinya. Karena saking besarnya ukuran payudara Natalie, publik yakin bahwa dia operasi.

Dari sisi kedokteran, memang tak dimungkiri beberapa cabang olahraga menuntut ukuran payudara yang tak terlalu besar. ''Salah satunya cabang renang. Kalau payudara Anda terlalu besar dan seorang perenang di level Olimpiade, Anda bisa kesulitan mendapatkan hidrodinamik," tutur Val Lambros, salah seorang dokter ahli bedah plastik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bagaimanakah tanggapan Anda tentang hal ini.
Silahkan menuliskan komentar Anda pada opsi Nama/URL, lalu tulis nama anda dan URL blog/website anda pada kotak yang tersedia.

Jika anda tidak punya blog/website, kolom URL boleh dikosongi.