24 Agu 2010

Madrid Menyimpan Bom Waktu di Lini Tengah


Transfer yang seyogianya terjadi pada awal tahun depan itu akhirnya dikebut. Demi menutupi lubang peninggalan Kaka, yang absen 4 bulan pasca operasi lutut, Real Madrid mendatangkan Mesut Oezil dari Werder Bremen pada awal pekan ini dengan tebusan 15 juta euro.

Kedatangan bintang tim nasional Jerman di Piala Dunia 2010 yang diikat dengan kontrak selama enam tahun itu merupakan pemenuhan filosofi ala pelatih Jose Mourinho. Arsitek asal Portugal ini menginginkan minimal dua pemain dengan kualitas sama baiknya di masing-masing posisi.

Namun, justru disini letak permasalahannya. Tanpa menghitung Kaka saja, Los Merengues sudah memiliki 7 gelandang serang berkualitas, dan pastinya mahal. Persaingan ketat bakal terjadi mengingat Mao cenderung menurunkan tiga pemain dibelakang striker tunggal.

Mari kita lihat satu per satu calon penghuni pos tersebut. Mulai dari sayap kiri, posisi ini tidak mungkin lepas dari Cristiano Ronaldo. Jika bintang asal Portugal itu absen, Angel di Maria merupakan alternatif paling rasional.

Pindah ke kanan, eks gelandang sayap Getafe bernilai 10 juta euro, Pedro Leon, siap memberi kontribusi signifikan. Ia bisa tampil bergantian dengan jebolan cantera Madrid yang musim lalu tampil memukau dengan umpan-umpan silang paten, Esteban Granero.

Kerumitan baru tercipta saat menentukan siapa yang menjadi pilihan utama mengisi pos pengatur serangan. Selain Oezil, Madrid sudah terlebih dahulu memiliki gelandang kreatif asal Belanda, Rafael van der Vaart, plus prodigy alias anak ajaib bernama Sergio Caneles.

Sebelum kedatangan Oezil, Mou sepertinya lebih senang menempatkan Caneles di posisi tersebut. So, apakah ini berarti keduanya akan saling bersaing merebut posisi inti? Tidak demikian di mata Mourinho.

“Oezil dan Caneles memang bisa saling dibandingkan, tapi mereka juga merupakan pemain dengan tipe yang berbeda. Cederanya Kaka akan membuat Caneles dan Oezil sering mendapat kesempatan tampil,” kata Mourinho.

“Oezil bisa bermain di beberapa posisi. Di Bremen, ia menempati posisi sayap kiri dan baru bermain di tengah saat Diego pindah ke Juventus. Saat membela tim nasional Jerman, dia malah bisa turun lebih ke belakang. Adalah kewajiban saya agar Oezil dan Caneles tidak saling menghambat perkembangan satu sama lain,” tambah Mourinho.

Mou memang tak mungkin menghilangkan salah satu gelandang bertahan miliknya. Selain ia terbiasa menggunakan skema dobel pivote, satu gelandang bertahan di tengah sekumpulan pemain bernaluri serang tinggi tentu sangat rawan bagi pertahanan tim.

Seluruh skenario diatas terjadi dengan catatan bahwa Kaka masih absen. Tentu bisa dibayangkan bom waktu sedahsyat apa yang berpotensi meledak saat ek pujaan AC Milan itu siap merumput.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bagaimanakah tanggapan Anda tentang hal ini.
Silahkan menuliskan komentar Anda pada opsi Nama/URL, lalu tulis nama anda dan URL blog/website anda pada kotak yang tersedia.

Jika anda tidak punya blog/website, kolom URL boleh dikosongi.